21 Nov 2010
AQU DYEA KETIKA DULU
Jika kau telah membaca tulisan-tulisan yang terhampar dalam lembaran-lembaran ini, maka yang kau lihat adalah hati dan hidupku. Setiap huruf dan baris adalah langkah kakiku dalam menyusuri dimensi ini. Setiap kata adalah cermin dan alasan dari sikapku selama ini.
Mentari mulai menjauh ke ufuk barat.. Masih terasa hangat sinarnya walau telah pudar diraut senja yang kian datang menyambutnya dengan alunan awan diatas langit Angin kian semerbak seperti waktu itu saat angin menerbangkan rambutnya di senja seperti ini saat kami menanti bergantinya hari di April tahun yang berlalu.. Aku bisa masih merasakan hangatnya angin yang berdesir di telingaku, membuatku semakin menutup mata menghayati angin di senja ini…Aku terbuai walau aku tau ini hanya sementara karena sebentar lagi semua ini akan berlalu sebentar lagi semua ini akan berlalu.. berlalu mendahului ku..
Aku bukanlah jiwa yang tegar, sekali pandangan singgah ditingkap pasti merapuh, menerawang dan angin terkadang menghempaskan diriku jauh ke dalam jurang dan dasar mariwana. Diriku bukanlah manusia yang dapat hidup dalam keramaian dunia, sesungguhnya sejak telah lama aku tak melepaskan persahabatanku dengan malam dan kesendirian. Tak pernah mataku tenang, selalu berkaca-kaca kerna jiwaku adalah golakan emosi dan kesedihan.. Aku bukanlah seorang bijak, tapi tak lebih dari luahan amarah akan kenyataan.. Aku bukanlah penyair kata cinta, namun hanya jiwa yang mencari tempat untuk melepas lelah pencarianku dan tak pernah selama hidupku bermain dengan kesucian cinta. Aku bukanlah manusia yang keras, diriku tak lebih hanya berusaha menepati janji yang pernah terucap pada setiap manusia, walaupun sering ku terlambat tuk memenuhi janjinya..
Tersenyum untuk sesuatu yang tak kau mengerti dalam bayangan hati terbias semua segala suasana yang sudah tak mungkin lagi terulangi..cukup untuk dikenang walau harus terluka dan berlinang.. Kedua bola mata ini semakin berkaca-kaca mengalun pelahan bersama tenggelamnya suria dan harapan kosong diantara jejak-jejak bintang yang akupun tak tau jawabanya..
Apa yang ku kuasai adalah menghimpun dan merangkum barisan kata-kata yang telah sejak lama bersemayam di dalam hatiku. Sebahagian dari mereka adalah penyempurnaan dari janjiku, sebahagian lainnya adalah masa lalu yang suram, sebahagian diantaranya adalah amarah, harapan, kenangan, kerinduan dan sebahagian lagi adalah ungkapan hatiku padamu yang sebenarnya, jika kau memahami isi dari tulisanku ini. Namun kesemuanya adalah kejujuran dari hatiku.
Termanggu menatap luar tingkap dan bayang sang suria yang masih menyilau di senja ini.. Aku masih beta di dalam ruang ini untuk bercerita cerita yang tak kunjung lelah dan berharap semuanya takkan usai di luput sang senja dinihari….Tak ada kata selamat tinggal untuknya.. Aku masih mencari erti setiap cahaya suria yang menelisik masuk melalui celah langsir tingkap bilikku. Menutup diri dalam bayangan hitam kelabu yang semakin tak tentu.. hahaha,,aku terjebak kerna diriku sendiri.. Dalam hidupku tak pernah ku memiliki banyak sahabat ataupun teman, dan sesungguhnya hingga sekarang ku hanya memiliki satu saja. Tempatku menitipkan seluruh rahsiaku, tempatku menguraikan airmata, tempatku bercermin atas segala tindakanku dan tempat berbagi atas dunia yang sempit dan menghimpit ini. Tak ada keraguan dan pengkhianatan atasnya.
Aku tau apa yang kucari tapi aku pun tau bahwa aku mungkin saja tak mungkin tuk mendapat apa yang aku cari apa yang aku benci apa yang aku inginkan.. Apa yang sedang bermainkan di kepala otakku pada waktu ini..? Kenapa aku harus tersiksa untuk sekian lama.. Apakah seperti ini hukuman atas kekasaranku untuk tetap bersikap kepala batu…?? Lah aku terlalu emosional pada diriku sendiri sampai mengabaikan orang lain.. Orang yang semestinya ada disetiap detikku, yang semestinya menemani mimpi-mimpi dalam pulasnya tidurku..
Tuhanku memiliki hak atas hidupku, Tuhanku menciptakan cinta diantara kebencian dalam hatiku dan ku bersyukur atas kurnianya tersebut. Jika kau tak mengkhianati dan meninggalkanku maka ku kan terus menjaga dan mendampingimu. Sahabat, teman, bahagian hidup masa laluku, harapanku dan kau tempat bersemayam rasa sayangku, kenanglah diriku seperti apa yang kau inginkan namun ku kan mengenangmu sebagaimana adanya kerna aku adalah aku dan tak dapat menjadi seperti yang kau inginkan.
Sesungguhnya diantara kebencian, ketakutan dan persahabatan, Tuhan telah menyisipkan rasa cinta diantaranya. Aku tak kuasa atasnya, maka izinkanlah ku mencintai, menyayangi, menjaga dan memberikan yang terbaik untukmu dan yang lain. Tak ada habisnya membahas jawaban dari waktu sampai suatu saat semua itu datang dengan sendirinya, sekeras apapun usahamu ikutilah setiap putaran jarum jam yang membawamu kedalam kehidupan sementara ini..dan senja ini setidaknya menghangatkanku dengan suasana seperti ini..dan apakah kau berpikir aku menyerah..?? Tidak, aku belum menyerah..
Aku mengetuk pada kenangan
Tak ada jawaban
Aku mengetuk pada harapan
Tak juga dihiraukan
Diantara kepingan dan runtuhan hati
Aku mencari
Diantara punah dan matinya hati
Aku menggali
Tersisa hanya kekosongan
Tak habis dipenuhi jika diisi
Terserap musnah tak berbekas
Tertarik dalamnya tak terukur luas
Jika tak berkenan kembali
Maka pergi bawalah juga ini hati
Remukkan dan hancurkan juga saja
Kerna mungkin aku telah tiada
Kisah kita lembaran kertas tua
Dimana tinta yang tertera, samar namun masih terbaca
Ada senyum dan air mata di sana
Ada juga benci dan cinta yang dahulu menggelora
Kita sama bodohnya dahulu
Menipu masing-masing asa yang ada
Dalam kisah yang sama
Terbelenggu pada satu liku
Ketika senja pada akhir pelajaran dahulu
Kau tawarkan cokelat pada genggamanku
Satu senyummu terbias yang aku benci saat itu
Tetap kau berkata: “untuk mu”
Aku tahu kau mengerti maksud tatapanku
Hingga kau terus berlari sesudahnya berlalu
Enggan menatap kembali kaku wajahku
Sebelum kau kembali dan berteriak: “untuk mu”
Dan kita sama bodohnya dahulu
Menipu masing-masing asa yang ada
Dalam kisah yang berbeda
Tertipu pada satu rindu
Ketika malam dalam lelah dan hati yang patah
Kau kembali hadir menawarkan dulu yang aku pinta darimu
Walau kau tahu aku tak lagi memiliki utuh
Tetap kau berkata: “untuk mu”
Aku tahu dan mengerti makna isakmu
Hingga hilang tertelan segala suara dirimu
Enggan menerima segala penjelasanku
Parau kau tetap berkata: “untuk mu”
Dan kita sama bodohnya malam ini
Mengingat kembali apa yang tersisa di hati
Dalam kisah yang tak lagi kita miliki
Terhempas pada diri
Aku tahu dan mengerti makna dinding yang kini kau tuju
Aku tahu pernah menghancurkan mimpi dan hatimu
Aku tahu tak seharusnya lagi kau membuka kotak berdebu
Aku tahu, tak cukup maaf dilantunkan: “untuk mu”
Kisah kita menjadi sengketa diantara mereka
Ketika awal dan akhir tiba bagi kita
Tetap mereka tak mengerti
Pada kisah yang kita miliki
Dan aku tahu masing-masing kita melindungi
Karena terlalu sulit bagi kita sendiri pahami
Biar kita miliki sendiri segala alasan ini
Biar kita juga pernah sendiri menangisi
Ketika kabar kau akan ditautkan pada satu simpul tiba pada ku
Aku tak mengerti pada logika orang tua mu
Seperti juga kau tak mengerti pada logika kotak kenanganku
Seperti juga kita tak mengerti pada takdir yang akhirnya dituju
Jika saja kau mampu menjadi sekeras batu
Kita kan beradu logika pada orang tuamu
Tapi aku pun tak mampu menjadi satu utuh padamu
Masih tertingkap pada kotak kenanganku
Ketika telah diputuskan
Dan kau tak ingin melawan
Tetap kau menangis pada pundakku
Berkata: “Tapi, aku tak ingin berpisah darimu”
Sungguh kesalahan ada padaku
Tak mampu bersikap, tak mampu berkata
Sungguh aku menyesal dalam duka maha bertahta
Ketika pernah merasa mimpi dan hatimu
Ketika kau pun telah ditautkan
Dan kau tak ingin melawan
Tetap kau mengirimkan pesan untukku
Berkata: “Tapi, aku masih merindukanmu”
Demi kebahagiaan yang seharusnya tak aku rampas begitu saja
Aku memohon padamu, lupakanlah kisah kita
Biar kita simpan sendiri segala alasan ini
Kerna mereka tak akan mengerti pada kisah yang pernah kita miliki
Semoga kamu meraih bahagia kembali
Yang pernah telah aku rampas dengan kasar dahulu.
Bentuklah keluargamu kali ini
seperti yang kalian berdua inginkan,
Bukan seperti yang kita pernah impikan...
Dan terima kasih atas segalanya
Kerna telah memaafkan diriku...
Berita Terkini
-
Pengedar dadah warga Thailand bersenjatakan api senjata - LANGKAWI - Polis merampas sepucuk pistol jenis Browning dan lima butir peluru daripada seorang warganegara Thailand yang disyaki pengedar dadah dalam serbu...7 tahun yang lalu
-
ASEAN bentuk pasaran bersepadu mulai tahun depan - MILAN 17 Okt. - Datuk Seri Najib Tun Razak berkata, mulai tahun depan, rantau Asia Tenggara akan membentuk satu pasaran bersepadu dikenali sebagai Komuniti...10 tahun yang lalu
-
-
-
0 Responses to “AQU DYEA KETIKA DULU”
Catat Ulasan