5 Nov 2008
0
mari membaca
e: Di sudut pasar Madinah ada seorang
pengemis Yahudi buta yang setiap
harinya
selalu berkata kepada setiap orang
yang mendekatinya,
Wahai saudaraku, jangan dekati
Muhammad, dia itu orang gila, dia itu
pembohong,
dia itu tukang sihir, apabila kalian
mendekatinya maka kalian akan
dipengaruhinya.
Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah
SAW mendatanginya dengan membawakan
makanan,
dan tanpa berucap sepatah kata pun
Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang
dibawanya
kepada pengemis itu sedangkan pengemis
itu tidak mengetahui bahwa yang
menyuapinya
itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah
SAW melakukan hal ini setiap hari
sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak
ada lagi orang yang membawakan
makanan setiap
pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari sahabat terdekat
Rasulullah SAW yakni
Abubakar RA berkunjung ke rumah
anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak
bukan merupakan
isteri Rasulullah SAW dan beliau
bertanya kepada anaknya itu,Anakku,
adakah kebiasaan
kekasihku yang belum aku kerjakan?
Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau
adalah seorang ahli sunnah dan
hampir tidak ada
satu kebiasaannya pun yang belum ayah
lakukan kecuali satu saja.
Apakah Itu?, tanya Abubakar RA.
Setiap pagi Rasulullah SAW selalu
pergi ke ujung pasar dengan
membawakan
makanan untuk
seorang pengemis Yahudi buta yang ada
disana, kata Aisyah RA.
Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke
pasar dengan membawa makanan untuk
diberikan kepada
pengemis itu. Abubakar RA mendatangi
pengemis itu lalu memberikan makanan
itu kepadanya.
Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya,
sipengemis marah sambil menghardik,
Siapakah kamu?
Abubakar RA menjawab,Aku orang yang
biasa (mendatangi engkau).
Bukan! Engkau bukan orang yang biasa
mendatangiku, bantah si
pengemis
buta itu.
Apabila ia datang kepadaku tidak susah
tangan ini memegang dan tidak
susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu
selalu menyuapiku,
tapi terlebih dahulu dihaluskannya
makanan tersebut,
setelah itu ia berikan padaku,
pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar RA tidak dapat menahan air
matanya, ia menangis sambil berkata
kepada pengemis itu,
Aku memang bukan orang yang biasa
datang padamu. Aku adalah salah
seorang
dari sahabatnya,
orang yang mulia itu telah tiada. Ia
adalah Muhammad Rasulullah SAW.
Seketika itu juga pengemis itu pun
menangis mendengar penjelasan Abubakar
RA, dan kemudian berkata,
Benarkah demikian? Selama ini aku
selalu menghinanya, memfitnahnya,
ia tidak pernah memarahiku sedikitpun,
ia mendatangiku dengan membawa makanan
setiap pagi, ia begitu mulia....
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya
bersyahadat di hadapan Abubakar RA
saat itu juga
dan sejak hari itu menjadi muslim.
Nah, wahai saudaraku, bisakah kita
meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah
SAW?
Atau adakah setidaknya niatan untuk
meneladani beliau?
Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-
mulia akhlaq.
Kalaupun tidak bisa kita meneladani
beliau seratus persen, alangkah
baiknya kita berusaha
meneladani sedikit demi sedikit, kita
mulai dari apa yang kita sanggup
melakukannya.
pengemis Yahudi buta yang setiap
harinya
selalu berkata kepada setiap orang
yang mendekatinya,
Wahai saudaraku, jangan dekati
Muhammad, dia itu orang gila, dia itu
pembohong,
dia itu tukang sihir, apabila kalian
mendekatinya maka kalian akan
dipengaruhinya.
Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah
SAW mendatanginya dengan membawakan
makanan,
dan tanpa berucap sepatah kata pun
Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang
dibawanya
kepada pengemis itu sedangkan pengemis
itu tidak mengetahui bahwa yang
menyuapinya
itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah
SAW melakukan hal ini setiap hari
sampai beliau wafat.
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak
ada lagi orang yang membawakan
makanan setiap
pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari sahabat terdekat
Rasulullah SAW yakni
Abubakar RA berkunjung ke rumah
anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak
bukan merupakan
isteri Rasulullah SAW dan beliau
bertanya kepada anaknya itu,Anakku,
adakah kebiasaan
kekasihku yang belum aku kerjakan?
Aisyah RA menjawab,Wahai ayah, engkau
adalah seorang ahli sunnah dan
hampir tidak ada
satu kebiasaannya pun yang belum ayah
lakukan kecuali satu saja.
Apakah Itu?, tanya Abubakar RA.
Setiap pagi Rasulullah SAW selalu
pergi ke ujung pasar dengan
membawakan
makanan untuk
seorang pengemis Yahudi buta yang ada
disana, kata Aisyah RA.
Keesokan harinya Abubakar RA pergi ke
pasar dengan membawa makanan untuk
diberikan kepada
pengemis itu. Abubakar RA mendatangi
pengemis itu lalu memberikan makanan
itu kepadanya.
Ketika Abubakar RA mulai menyuapinya,
sipengemis marah sambil menghardik,
Siapakah kamu?
Abubakar RA menjawab,Aku orang yang
biasa (mendatangi engkau).
Bukan! Engkau bukan orang yang biasa
mendatangiku, bantah si
pengemis
buta itu.
Apabila ia datang kepadaku tidak susah
tangan ini memegang dan tidak
susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu
selalu menyuapiku,
tapi terlebih dahulu dihaluskannya
makanan tersebut,
setelah itu ia berikan padaku,
pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abubakar RA tidak dapat menahan air
matanya, ia menangis sambil berkata
kepada pengemis itu,
Aku memang bukan orang yang biasa
datang padamu. Aku adalah salah
seorang
dari sahabatnya,
orang yang mulia itu telah tiada. Ia
adalah Muhammad Rasulullah SAW.
Seketika itu juga pengemis itu pun
menangis mendengar penjelasan Abubakar
RA, dan kemudian berkata,
Benarkah demikian? Selama ini aku
selalu menghinanya, memfitnahnya,
ia tidak pernah memarahiku sedikitpun,
ia mendatangiku dengan membawa makanan
setiap pagi, ia begitu mulia....
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya
bersyahadat di hadapan Abubakar RA
saat itu juga
dan sejak hari itu menjadi muslim.
Nah, wahai saudaraku, bisakah kita
meneladani kemuliaan akhlaq Rasulullah
SAW?
Atau adakah setidaknya niatan untuk
meneladani beliau?
Beliau adalah ahsanul akhlaq, semulia-
mulia akhlaq.
Kalaupun tidak bisa kita meneladani
beliau seratus persen, alangkah
baiknya kita berusaha
meneladani sedikit demi sedikit, kita
mulai dari apa yang kita sanggup
melakukannya.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Berita Terkini
-
Pengedar dadah warga Thailand bersenjatakan api senjata - LANGKAWI - Polis merampas sepucuk pistol jenis Browning dan lima butir peluru daripada seorang warganegara Thailand yang disyaki pengedar dadah dalam serbu...7 tahun yang lalu
-
ASEAN bentuk pasaran bersepadu mulai tahun depan - MILAN 17 Okt. - Datuk Seri Najib Tun Razak berkata, mulai tahun depan, rantau Asia Tenggara akan membentuk satu pasaran bersepadu dikenali sebagai Komuniti...11 tahun yang lalu
-
-
-













0 Responses to “mari membaca”
Catat Ulasan